Thursday, April 17, 2014

5-15 Tahun Tidaklah Cukup !!!


Sesuai judul yang gw tulis, gw yakin semua pasti udah pada tau dengan Hukum UU No.23 Tahun 2002 bahwa peleceh seksual/pemerkosa pada anak-anak hanya di ganjar hukuman 5-15 tahun.
Pantas aja banyak predator berkeliaran disana sini. Secara hukuman yang di berikan sangat tidak setimpal dengan apa yang udah mereka perbuat dan dampak apa dari perbuatan mereka tersebut.

Jadi sebagai warna negara yang baik, apalagi gw skrg sudah menjadi ibu. Menurut gw wajib banget untuk mengingatkan lagi dan lagi buat temen-temen yang belum tau atau bahkan yang udah tau tapi ngga mau ambil pusing.
Ayo kita ikut menandatangani Petisi : Revisi UU No.23 Tahun 2002.  disini

Untuk:
Komisi VIII DPR
Penegak hukum, Mahkamah Konstitusi 
HUKUM Peleceh seksual/Pemerkosa/predator seksual anak2 seberat2nya, Revisi UU No. 23 tahun 2002! 5-15thn tidaklah cukup.
Salam,
Irina Stephanie
Alasan gw untuk ikut ambil bagian dalam petisi ini adalah supaya Revisi UU no.23 Th 2002 segera ter-realisasikan dengan hasil yang memuaskan. Gw berharap dengan banyak nya "speak-out" dari masyarakat, Komusi VIII DPR menyadari bahwa pencabulan terhadap anak-anak itu adalah hal yang sangat fatal. jelas ngga fair banget klo cuma dapat ancaman 5-15 tahun. Harapan gw sih supaya para predator (Pedofilia) di luar sana segera bertobat ! Nah klo untuk hukumannya sendiri, gw berharap sih hukuman seumur hidup atau bahkan lebih kayak di-kebiri, di hukum mati, di kucilkan (HARUS!!!), atau di hukum pacung aja sekalian trus mayat nya di arak di bundaran HI. *emosi 
Apa alasan dan harapan kamu ?
---

Semoga juga dengan heboh nya pemberitaan soal Pencabulan yang terjadi di JIS ( Untuk lengkapnya baca disini ), akan membuka kasus2 sebelumnya yang belum terungkap. "Udah di cabuli di tulari virus herpes lagi."
Supaya juga kita di sadarkan bahwa sebenarnya orang jahat itu ada di sekeliling kita. Disini gw ngga menyalahkan pihak mana pun, hanya saja dari pemberitaan ini semoga para orang tua terlebih mereka yg notabene pengusaha super sibuk wajib banget untuk tetap memantau anak. Kalau bukan kita siapa lagi ? Uang jelas banget bisa di cari, lah klo semangat harapan dan mimpi hilang mau cari dimana ??? Bisa bayangin nggak perasaan anak yang pernah mengalami sex-abuse, gw yakin banget hal itu bakalan terus melekat dalam ingatannya. Sebelum semua itu terlambat jangan menaruh cela untuk orang lain berbuat jahat pada anak kita. Bukan berarti anak di sekolah mewah dan mahal berarti anak bebas dari ancaman kan ? Apalagi ketika gw baca bahwa kejadian ini bukan yang pertama atau kedua kali nya, tapi udah ke-sekian kalinya hanya saja orangtua/pihak sekolah lebih memilih untuk bungkam dengan alasan lebih mempertahankan image atau apalah itu. Yang lucu nya lagi pihak JIS (sebelum kasus ini mengkuak di sejumlah media) malah menganggap bahwa kejadian sex-abuse ini terjadi karna kurangnya didikan orangtua pada anak2 mereka untuk berinteraksi dengan strangers/orang asing dan mereka menganggap bahwa kasus ini bisa jadi pelajaran untuk orang tua yang lain. WHAT?! 
Dan satu kasus lagi yang ngga kalah heboh adalah tertangkapnya Tjandra Adi Gunawan (37) Asal Surabaya penjahat Asusila yang menggunakan modus melalui Facebook dengan menggunakan account palsu berpura2 menjadi dokter kesehatan organ wanita untuk mendapatkan foto berbau pornografi dari korban2nya yang merupakan anak2 di bawah umur ( 10-12 th). Untuk berita lengkap baca disini.

MIRIS!!!
Belajar dari kejadian2 ini, gw dan hubsy pun berkomitmen klo J besar nanti kita akan memberikan edukasi seks kepada nya. Dan gw juga akan menerapkan "Underwear-Rules" pada J dan adiknya kelak. Dimana Underwear-Rule merupakan National campaign yang di adakan oleh Council of Europe. 
Jujur gw bersyukur banget dengan adanya Campaign ini, dimana melalui Underwear-Rule ini juga sangat mempermudah kita sebagai orangtua untuk berkomunikasi dan menjelaskan pengertian soal 'seks' kepada anak kita yang masih sangat belia umurnya. For more info klik disini.
Gw disini speakout bukan sebagai orang hebat yang memahami bener isi UU ataupun psikologi anak akibat rape or whatever, tapi gw berbicara sebagai seorang ibu. Dimana gw mau mengingatkan sekali lagi buat para working-mom! Sesibuk apapun kamu, terus pantau anakmu jangan 100% menyerahkan anak ke pengasuh/oranglain/pihak sekolah.
SO, YOU DECIDE!
---
Berikut adalah beberapa 'suara' dari beberapa wanita yang STAND UP AGAINST CHILD-SEXUAL ABUSE:




For link klik disini




IrinaStephanie

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...